17 Juni 2015
Dalam pengertian umum prinsip adalah suatu pegangan hidup yang diyakini seseorang
mampu membantu dirinya mencapai tujuan hidup yang dia inginkan atau diprogramkan.
Sementara
supervisi pendidikan diartikan sebagai bimbingan profesional bagi guru – guru.
Bimbingan profsional yang dimaksud adalah segala usaha yang memberikan
kesempatan bagi guru – guru untuk berkembang secara profesional, agar lebih
maju lagi dalam melaksanakan tugas pokok yaitu memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar murid – murid.
Prinsip-prinsip utama yang harus
diperhatikan adalah:
A. Ilmiah, artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan dan dilaksanakan harus
sistematis, obyektif, dan menggunakan instrumen atau sarana yang memberikan
informasi yang dapat dipercaya dan dapat menjadi bahan masukan dalam mengadakan
evaluasi terhadap situasi belajar mengajar.
·
Sistematis,
artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan berkelanjutan.
Maksudnya kegiatan supervisi memiliki perencanaan
supervisi memiliki perencanaan yang pasti, teratur, pelaksanaannya secara
berkelanjutan dan terus menerus
·
Objektif,
artinya data yang didapat berdasarkan hasil observasi nyata
Maksudnya seorang supervisi tidak boleh menyimpulkan
sebuah permasalahan tanpa meninjau atau menindak lanjuti dari fakta – fakta
yang ada, hanya mengandalkan penafsiran diri sendiri.
·
Menggunakan
alat ( instrumen ) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Misalnya untuk
memperoleh data diperlukan alat perekam data, seperti angket, observasi, dan
percakapan pribadi.
B. Kooperatif, program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar kerjasama
antar supervisor dengan orang yang disupervisi. Dalam hal ini supervisor
hendaknya dapat bekerjasama dengan guru, peserta didik, dan masyarakat sekolah
yang berkepentingan dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar.
C. Konstruktif dan kreatif, membina para guru untuk selalu mengambil inisiatif sendiri
dalam mengembangkan situasi belajar mengajar.
D. Realistik, pelakasanaan supervisi pendidikan harus memperhitungkan dan
memperhatikan segala sesuatu yang benar-benar ada di dalam situasi dan kondisi
yang obyektif.
E. Progresif, setiap kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari ukuran dan
perhatian. Artinya apakah yang dilakukan oleh guru dapat melahirkan
pembelajaran yang maju atau semakin lancaranya kegiatan belajar mengajar.
.
F. Inovatif,
program supervisi pendidikan selalu melakukan perubahan dengan penemuan-
penemuan baru dalam rangka perbaikan dalam rangka perbaikan dan peningkatan
mutu pendidikan
G. Demokratis,
prinsip yang menjungjung tinggi musyawara. Perlu diingat, seorang supervisor tidak boleh memiliki sifat
terlalu menjaga image . jadi dengan prinsip demokratis ini dapat tercipta
kerukunan yang erat antara kedua belah pihak, hubungan kekeluargaan yang baik,
kesatuan fikiran dan tujuan.
H. Prinsip
kerjasama, artinya mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
supervisi sharing of idea, sharing of
experience dan memberi support sehingga mereka merasakan tumbuh bersama.
Maksudnya kerjasama seluruh staf dalam kegiatan pengumpulan data, analisa data
dan perbaikan serta pengembangan proses belajar mengajar hendakanya dilakukan
dengan cara kerjasama seluruh staf sekolah. Dengan adanya kerjasama tersebut,
terciptalah situasi belajar mengajar lebih baik.
Tipe – Tipe Supervisi
Briggs mengemukakan empat type supervisi dari
pelaksanaanya :
·
Corective supervision
Kegiatan
supervisi ini lebih dalam bentuk mencari kesalahan – kesalahan orang yang
disupervisi, sehingga hanya menekankan pada penemuan kesalahan saja. Maka
supervisi jenis ini bukanlah alat yang efektif untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
·
Preventive supervision
Kegiatan
supervisi lebih pada usaha melindungi guru dari berbuat kesalahan, sebagai
akibatnya guru tidak berani melakukan hal lain kecuali yang telah ditetapkan,
sehingga guru kurang memiliki kepercayaan pada diri sendiri.
·
Courtructive supervision
Supervisi
yang berorientasi kepada masa depan, dengan melihat kesalahan dan membangunnya
agar lebih baik dan melihat hal baru dan berusaha untuk mengembangkannya.
·
Creative supervision
Supervisi
ini melihat guru lebih besar peranannya dalam mengusahakan perbaikan proses
belajar – mengajar, dan usaha untuk memperbaikinya lebih diserahkan pada guru
sendiri, supervision atau kepala sekolah hanyalah menciptakan situasi yang
dapat menimbulkan daya kreatif dari guru – guru.
Adapun tipe tipe lain dalam supervisi diantaranya :
·
Tipe inspeksi
Tipe
seperti ini biasanya lebih mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang
lain, bertindak sebagai inspektur yang brtugas mengawasi pekerjaan guru.
·
Tipe Laisses Faire
Pada
supervisi ini para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi
petunjuk yang benar, misalnya guru boleh mengajar sebagaimana yang mereka
inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metode, ataupun alat pelajaran.
·
Tipe Coersive
Bersifat
memaksa kehendak seorang supervisor. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan
untuk bertanya. Supervisi ini mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk
hal – hal yang bersifat awal. Contohnya supervisi yang dilakukan kepada guru
yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak
bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu – ragu dan bahkan
kehilangan arah yang pasti.
·
Tipe training dan guidance
Tipe
ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang positif dari
supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan latihan dan
bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya
kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa
selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.
Matkul : Administrasi Pendidikan
Dosen :
Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar