11 juni 2015
1 ) FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam belajar
mengenai masalah – masalah pendidikan. Beberapa aliran yang ada dalam filsafat
pendidikan :
Ø Filsafat pendidikan progresivisme yang
didukung oleh filsafat pragmatisme.
Ø Filsafat pendidikan esensialisme yang
didukung oleh idealisme dan realisme.
Ø Filsafat pendidikan prenialisme yang didukung
oleh idealisme.
Adapun perbedaan subjek filsafat dan objek
filsafat yaitu,Subjek filsafat pendidikan adalah seseorang yang berfikir untuk
memikirkan hakekat sesuatu dengan sunguh dan mendalam tentang bagaimana
memperbaiki pendidikan. Sedangkan objek filsafat itu adalah objek yang berwujud suatu barang atau subjek itu
sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan menjadi dua hal,yaitu :
Ø Objek material adalah sgala sesuatu atau
realita,ada yang harus dan ada yang tidak harus.
Ø Objek formal adalah bersifat mengasaskan maka
filsafat itu mengkonstatis prinsip – prinsip kebebaran dan tidak kebenaran.
Pandangan filsafat pendidikan sama dengan
perannya merupakan landasan filosofis yang menjiwai sluruh kebijaksanaan
pelaksanaan pendidikan. Filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitanny,dimana
filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat sedangkan
pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut. Hubungan filsafat dengan
filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ø Filsafat mempunyai objek lebih luas,sifatnya
universal. Sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas
Ø Filsafat hendak memberikan pengetahuan /
pendidikan atau pemahaman yang lebih mendalam dan mewujudkan sebab –
sebab,tetapi yang tidak begitu mendalam
Ø Filsafat memberikan sintetis kepada
pendidikan yang khusus,mempersatukan dan mengkoordinasikanya
Ø Lapangan filsafat mungkin sama dengan
lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut pandangnya berlainan
Brubacher ( 1950 ) mengemukakan tentang
hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan,dalam hal ini pendidikan :
bahwa filsafat tidak hanya melahirkan pengetahuan baru,melainkan juga
melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berfikir manusia
yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Sedangkan filsafat
pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya jawaban dari pertanyaan –
pertnyaan yang timbul dalam lapangan pendidikan. Oleh karna bersifat
filosofis,dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan
dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan. Para ahli mengatakan
bahwa ruang lingkup ilmu filsafat yaitu :
Ø Tentang hal mengerti,syarat – syaratnya dan
metode – metodenya
Ø Tentang ada dan tidak ada
Ø Tentang alam,dunia dan seisinya
Ø Menentukan yang baik dan yang buruk
Ø Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama
makhluk hidup
Ø Tuhan tidak dikecualikan
Filsafat itu erat kaitanya dengan pengetahuan
biasa,tetapi mengatasinya karna dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertnaggung
jawabkan jawaban – jawaban yang diberikan.
2) TEORI PEDAGOGI
Teori pedagogi adalah teori yang memiliki
konsep belajar yang mana guru yang menjadi sumber informasi yang ada ,gurulah
yang bertugas memasukan informasi kedalam pikiran siswa dan siswa bersifat
pasif. Pedagogi terus berkembang hingga abad 21 yang disebut dengan pedagogi
progresif,pdagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar
malainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman
ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Sebagai ilmu teori atau seni
pedagogi dibagi menjadi dua,yaitu :
Ø Pedagogi formal adalah pedagogi teoritis atau
ilmiah
Ø Pedagogi venacular adalah kata lain dari
pedagogi praktis
Menurut carpenter (2001) ada tiga fungsi
penelitian pedagogi yaitu ;
Ø Menghasilkan pengetahuan baru tentang
pengajaran dan pembelajaran
Ø Bersifat non linear
Ø Memungkinkan guru atau pendidik
memahami,menjelaskan,membela.membenarkan,dan memodifikasi pedagogi
Bagi guru – guru,kekuatan pedagogi ilmiah
adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma dan konsep
teoritis. Contoh konkriktnya adalah membangun gedung pencakar langit tanpa
teori,maka hasilnya akan runtuh. Menteri pendidikan amerika serikat telah
mempertanyakan pentingnya pedagogi dan pembelajaran bagi guru. Dia
mengemukakan,banyak sekolah pendidikan bisnis terus seperti biasa,dengan fokus
berat pada pedagogi bagaimana menjadi seorang guru. Jembatan antara pedagogi
ilmiah dan pedagogi praktis juga meningkat melalui penggunaan penelitian ke bidang
– bidang seperti metakognisi dan hasil pembelajaran bertahun – tahun. Bagi guru
– guru kekutan pedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis
dilihat dari prisma konsep teoritis. Todak semua guru dapat menimba pengalaman
baru selama menjalani proses pembelajaran,dengan beberapa alasan :
Ø Informasi yang berlebihan
Ø Kerangnya waktu untuk berbagi pengetahuan
Ø Tidak menggunakan teknologi untuk berbagi
penegtahuan secara efektif
Ø Kesulitan menangkap pengetahuan yang
diperoleh
Ø Adanya pengetahuan terhadap kreatifitas
Berhubungan antara ilmu teori dan seni atau
praktik pedagogi jiga dapat dibangun melalui kerangka kebijakan yang
menkodifikasi pengetahuan pedagogi guru. Studi sistemik kepedagogian erat
kaitanya dengan penerapan pedagogi,untuk membangundan membuat keterhubungan itu
perlu menelaah kaitan antara pedagogi praktis dan pedagogi ilmiah serta antara
pedagogi dan standar profesional guru. Menurut youth dan lucas (1999) menjadi
sangat penting bahwa profesi guru mengmbangkan pendekatan sendiri untuk
spesialisasi profesional dibidang pedagogi. Kerangka kerja yang disarankan oleh
hallam dan ireson,yang memungkinkan guru mengembangkan pendekatan mereka
sendiri :
Ø Pertimbangan tujuan pendidikan dan nilai –
nilai yang mendukung pengajaran
Ø Pengetahuan tentang teori belajar
Ø Pengetahuan tentang konsep – konsep yang
berbeda dari mengajar
Ø Pengetahuan tentang model pengajaran dan
pembelajaran dan interaksi dinamis karakteristik siswa,karakteristik lingkungan
belajar,tuntutan tugas,proses pengajaran dan pembelajaran,dan berbagai jenis
pembelajaran
Ø Memahami bagaimana pedagogi dapat
dioperasionalkan didalam kelas
Ø Pengetahuan dan keterampilan untuk
mengevaluasi praktik,penelitian,dan teori yang berkaitan dengan pendidikan.
Kemampuan dan keterampilan pedagogi yang
bersinergi dengan penguasaan standar profesional akan memunculkan penampilan
guru sejati. Menurut hallam dan ireson (1999),yang perlu diprioritaskan menjadi
perhatian adalah kebutuhan mendesak untuk bergerak ke arah studi sistematis dan
penerapan pedagogi. Ini berarti bahwa,penelitian pedagogi harus menjadi aturan
emas bagi pengambil keputusan.
3) TEORI ANDRAGOGI
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa
yunani,yakni andra berarti orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Definisi
andragogi kemudian dirumuskan sebagai suatu seni dan ilmu untuk menbantu orang
dewasa belajar. Kata andragogi pertama kali digunakan oleh alexander kapp pada
tahun 1833 untuk menjelaskan dan merumuskan konsep – konsep dasar teori
pendidikan plato. Meskilpun demikian,kapp tetap membedakan antara pengertian “
social pedagogy” yang menyiratkan arti pendidikan orang dewasa,dengan
andragogi. Dalam rumusan kapp,” Social – Pedagogy “lebih merupakan proses
pendidikan pemulihan ( remedial ) bagi orang dewasa yang cacat. Adapun andragogi,justru
lebih merupakan proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa,cacat atau tidak
cacat secara berkelanjutan. Adapun langkah – langkah kegiatan dan
pengorganisasian program pendidikan yang menggunakan asas – asas pendekatan
andragogi,selalu melibatkan tujuh proses sebagai berikut :
Ø Menciptakan iklim untuk belajar
Ø Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan
secara bersamaan dan saling membantu
Ø Menilai atau mengidentifikasi minat,kebutuhan
dan nilai – nilai
Ø Merumuskan tujuan belajar
Ø Merancang kegiatan belajar
Ø Melaksanakan kegiatan belajar
Ø Mengevaluasi hasil belajar ( menilai kembali
pemenuhan minat,kebutuhan,dan pencapaian nilai – nilai )
Andragogi dapat disimpulkan sebagai :
Ø Cara untuk belajar secara langsung dari
pengalaman
Ø Suatu proses pendidikan kembali yang dapat
mengurangi konflik – konflik sosial,melalui kegiatan – kegiatan antara pribadi
dalam kelompok belajar
Ø Suatu proses belajar yang diarahkan
sendiri,dimana kita secara terus menerus dapat menilai kembali kebutuhan
belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah
Prinsip – prinsip belajar orang
dewasa,sebagai berikut :
Ø Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia
secara penuh ambil bagian dalam kegiatan – kegiatan
Ø Orang dewasa belajar dengan sebaik mungkin
apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis
Ø Orang dewasa belajar dengan baik apabila
menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitanya dengan kehidupannya
sehari – hari
Ø Dorongan semangat dan pengulangan terus-
menerus akan membantu seseorang belajar dengan baik
Ø Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila
ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh
pengetahuannya,kemampuannya,dan keterampilannya dalam waktu yang cukup
Ø Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman –
pengalaman lalu dan daya pikir dari warga balajar
Ø Saling penegertian yang baik dan sesuai
dengan ciri – ciri utama dari orang dewasa membantu pencapaian tujuan dalam
belajar.
Karakteristik belajar dewasa,yaitu :
Ø Orang dewasa mempunyai pengalaman –
pengalaman yang berbeda – beda
Ø Orang dewasa yang miskin mempunyai
tedensi,merasa bahwa dia tidak dapat menentukan kehidupanya sendiri
Ø Orang dewasa lebih suka menerima saran –
saran dari pada digurui
Ø Orang dewasa lebih memberi perhatian pada hal
– hal yang menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannya
Ø Orang dwasa lebih suka dihargai dari pada
diberi hukuman atau disalahkan
Ø Orang dewasa yang prnah putus
sekolah,mempunyai kecendrungan untuk menilai lebih randah kemampuan belajarnya
Ø Apa yang biasa dilakukan orang
dewasa,menunjukan tahap pemahamannya
Ø Orang dewasa secara sengaja mengulang hal
yang sama
Ø Orang dewasa suka diperlakukan dengan
kesungguhan itijad yang baik,adil dan masuk akal
Ø Orang dewasa sudah belajar sejak kecil
tentang cara mengatur hidupnya
Ø Orang dewasa menyenangi hal – hal yang
praktis
Ø Orang dewasa membutuhkan waktu lebih lama
untuk dapat lebih akrab dan menjalin hubungan dekat dengan teman baru
Karakretistik pengajar orang dewasa
Seorang pengajar orang dewasa haruslah
memenuhi persyaratan berikut :
Ø Menjadi anggota dari kelompok yang diajar
Ø Mampu menciptakan iklim untuk belajar
mengajar
Ø Mempunyai rasa tanggung jawab yang
tinggi,rasa pengabdian,dan idealisme untuk kerjanya
Ø Mempelajari kemampuan orang lain
Ø Menyadari kelemahannya,tingkat
keterbukaanya,kekuatannya,dan tahu bahwa dia antara kekuatan yang dimiliki
dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu
Ø Dapat melihat permasalahan dan menentukan
pemecahanya
Ø Peka dan mengerti perasaan orang lain,lewat
pengamatan
Ø Mengetahui bagaimana meyakinkan dan
memperlakukan orang lain
Ø Selalu optimis dan mempunyai itikad baik
terhadap orang
Ø Menyadari bahwa “peranya bukan
mengajar,tetapi menciptakan iklim untuk belajar “
Ø Menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai segi
negatif dan positif.
1) TEORI PENGAJARAN
Tugas utama seorang pengajar
atau guru adalah untuk memudahkan pembekajaran para pelajar. Untuk memenuhi
tugas ini pengajar atau guru bukan saja harus dapat menyediakan suasana
pembelajaran yang menarik dan harmonis,tetapi juga menciptakan pengajaran yang
berkesan. Ini bermakna guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat
merangsang minat pelajar di samping senantiasa memikirkan kebajikan dan
keperluan pelajar. Dalam sesi pembelajaran,guru kerap berhadapan dengan
pelajar yang berbeda dari segi kemampuan
mereka,hal ini memerlukan kepandaian guru dalam menentukan strategi pengajaran
dan pembelajaran. Ini bermakna,guru boleh menentukan pendekatan,memilih kaedah
dan menetapkan teknik – teknik tertentu yang sesuai dengan perkmbangan dan
kebolehan pelajar. Strategi yang dipilih itu,selain berpotensi merangsangkan
pelajar – pelajar secara aktif,ia juga harus mampu membantu mnganalisis konsep
atau idea dan berupaya menarik hati pelajar serta dapat menghasilkan
pembelajaran yang bermakna.
Perlunya guru menarik
perhatian pelajar dalam suatu pengajaran,aktifiti – aktifiti yang dipilih
hendaknya yang menarik dan mempunyai potensi yang tinggi untuk membolehkan isi
pembelajaran dan konsep – konsep yang diterjemahkan secara jelas. Aktifiti
harus boleh mempengaruhi intelek,emosi dan minat pelajar secara berkesan.
Dalam merancang persediaan
mengajar,aktifiti – aktifiti yang dipilih perlu mempunyai urutan yang baik. Ia
perlu diseleraskan dengan isi kemahiran dan objektif pengajaran. Biasanya
aktifiti yang dipilih itu adalah gerak kerja yang mampu memberi sepenuh
pengaruh terhadap perhatian,berupaya meningkatkan kesanterhadap
intelek,ingatan,emosi,minat dan kecendrungan serta mampu membantu guru untuk
menjelaskan pengajarannyan.
Masalah perbedaan kesediaan
belajar boleh dikaitkan dari tiga sudut pandang,yaitu :
Ø Kematangan fisikal perkembangan pada fisikal
manusia pada umumnya menunjukan kecekalan yang tinggi.
Ø Kematangan intelek ( mental ) kebolehan
mental di artikan sbagai kebolehan persepsi,kebolehan untuk mengingati kembali
apa yang telah dialami
Ø Kematangan emosi,menggambarkan suatu keadaan
yang dikaitkan oleh dorongan – dorongan melalui satu cara tertentu.
2. KURIKULUM
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan
pelajran yang akan diberikan kepada peserta pelajran dalam suatu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelengaraan pendidikan
tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya
disesuiakan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan.
Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Komponen kurikulum,salah fungsi kurikulum
ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya
kurikulum memilliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan
dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Komponen mrupakan satu sistem dari berbagai komponenn yang saling berkaitan dan
tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya,sebab kalau satu komponen saja tidak
ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berpendapat dalam menetapkan
komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum 4 komponen
kurikulum. Subandiyah mengemukakan 5 komponen kurikulum,yaitu :
1) komponen tujuan,
2) komponen isi/materi,
3) komponen media,
4)
komponen strategi,dan
5)
komponen proses belajar mengajar.
Sementara soemanto mengemukakan 4 komponen
kurikulum,yaitu :
1) objektive/tujuan,
2) knowladges/isi,
3) interaksi belajar mengajar disekolah,
4) penilaian. Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda,namun pada intinya sama,yakni :
1) tujuan,
2) isi dan struktur kurikulum,
3) strategi pelaksanaa PBM,
4) evaluasi
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa
fungsi sebagai berikut :
A.
Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan fungsi kurikulum dalam
pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karna setiap bangsa
dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi
oleh berbagai segi,baik segi agama,idiologi,kebudayaan,maupun kebutuhan negara
itu sendiri.
B. Fungsi kurikulum bagi sekolah,1) sebagai
alat mencapai tujuan pndidikan yang diinginkan,2) sebagai pedoman mengatur
segala kegiatan sehari – hari di sekolah
C. Fungsi kurikulum yang ada diatasnya,1)
fungsi kesinambungan sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum
yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulum
yang diselenggarakannya,2) fungsi persiapan tenaga bilamana sekolah tertentu
diberi wewenang untuk mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan.
D. Fungsi kurikulum bagi guru,guru tidak
hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dngan kurikulum yang
berlaku,tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangka pelaksanaan
kurikulum tersebut.
E. Fungsi kurikulum bagi kpala sekolah,bagi
kepala sekolah kurikulum kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur
keberhasilan program pendidikan disekolah yang dipimpinnya,
F. Fungsi kurikulum bagi pengawas,bagi para
pengawas fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman,patokan,atau ukuran.
G. Fungsi kurikulum bagi
masyarakat,masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan,sikap,dan nilai serta
keterampilan yang dibutuhkanya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu
sekolah.
H. Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan
instansi atau perisahaan,bagi perusahaan tenaga kerja yang baik dalam arti
kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.
3. EVALUASI PENDIDIKAN
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari
bahasa inggris evaluator,dalam bahasa arab al-taqdir dalam bahasa indonesia
berati penilaian. Menurut lessinger evaluasi adalah proses penilaian dengan
jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kmajuan /prestasi
nyata yang dicapai.
Evaluasi pendidikan adalah penilaian terhadap
kinerja pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi yang nantinya
akan digunakan untuk memperbaiki hal – hal yang memang perlu diperbaiki pada
kinerja pendidikan. Implementasi evaluasi pendidikan yaitu :
Ø Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna
memperoleh informasi tntang hasil – hasil yang telah dicapai dalam rangka
pelaksanaan program pendidikan.
Ø Terbukanya kemungkinan untuk dapat
diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan,dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Ø Terbukanya kemungkinan untuk dapat
dilakukannya usaha perbaikan,penyesuaian,dan penyempurnaan program pendidikan
yang dipandang lebih berdaya guna berhasil,sehingga tujuan yang dicita –
citakan akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik – baiknya.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan
mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
memiliki tiga hal penting,yaitu : input,transformasi,dan output. Input adalah
peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran.
Transformasi adalah segalaunsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu;
guru,media,dan bahan belajar,metode pengajaran,sarana penunjang dan sistem
administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses
pembelajaran.
Fungsi evaluasi ,evaluasi pendidikan
mempunyai beberapa fungsi,yaitu :
Ø Fungsi selektif
Ø Fungsi diagnostic
Ø Fungsi penempatan
Ø Fungsi keberhasilan
Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah :
Ø Perbaikan sistem
Ø Pertanggung jawaban terhadap pemerintah dan
masyarakat
Ø Penentuan tindak lanjut pengembangan
Prinsip prinsip evaluasi :
Ø Keterpaduan
Ø Evaluasi harus dilakukan dengan prinsip
keterpaduan antara tujuan intrusional pengajaran,materi pembelajaran,dan metode
pengajaran
Ø Keterlibatan peserta didik
Ø Primsip ini merupakan hal yang mutlak,karna
keterlibatan peserta didik dalam valuasi bukan alternatif,tapi kebutuhan mutlak
Ø Kohensi
Ø Evaluasi harus berkaitan dengan materi
pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta
didik yang hendak diukur
Ø Pedagogis
Ø Perlu adanya tool penilaian dari pedagogis
untuk melihat perubahan sikap dan perilaku sehingga pada hasilnya evaluasi
mampu menjadi motivator bagi diri siswa
Ø Akuntabel
Ø Hasil evaluasi haruslah menjadi alat
akuntabilitas atau bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan
seperti orang tua siswa,sekolah dan lainnya
Matkul : Ilmu Pendidikan
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar