Senin, 15 Juni 2015

ilmu pendidikan teoritis



11 juni 2015

1 ) FILSAFAT PENDIDIKAN
     Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam belajar mengenai masalah – masalah pendidikan. Beberapa aliran yang ada dalam filsafat pendidikan :
Ø  Filsafat pendidikan progresivisme yang didukung oleh filsafat pragmatisme.
Ø  Filsafat pendidikan esensialisme yang didukung oleh idealisme dan realisme.
Ø  Filsafat pendidikan prenialisme yang didukung oleh idealisme.
Adapun perbedaan subjek filsafat dan objek filsafat yaitu,Subjek filsafat pendidikan adalah seseorang yang berfikir untuk memikirkan hakekat sesuatu dengan sunguh dan mendalam tentang bagaimana memperbaiki pendidikan. Sedangkan objek filsafat itu adalah objek yang  berwujud suatu barang atau subjek itu sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan menjadi dua hal,yaitu :
Ø  Objek material adalah sgala sesuatu atau realita,ada yang harus dan ada yang tidak harus.
Ø  Objek formal adalah bersifat mengasaskan maka filsafat itu mengkonstatis prinsip – prinsip kebebaran dan tidak kebenaran.
Pandangan filsafat pendidikan sama dengan perannya merupakan landasan filosofis yang menjiwai sluruh kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitanny,dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ø  Filsafat mempunyai objek lebih luas,sifatnya universal. Sedangkan filsafat pendidikan objeknya terbatas
Ø  Filsafat hendak memberikan pengetahuan / pendidikan atau pemahaman yang lebih mendalam dan mewujudkan sebab – sebab,tetapi yang tidak begitu mendalam
Ø  Filsafat memberikan sintetis kepada pendidikan yang khusus,mempersatukan dan mengkoordinasikanya
Ø  Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan tetapi sudut pandangnya berlainan
Brubacher ( 1950 ) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan,dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan pengetahuan baru,melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berfikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya jawaban dari pertanyaan – pertnyaan yang timbul dalam lapangan pendidikan. Oleh karna bersifat filosofis,dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan. Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup ilmu filsafat yaitu :
Ø  Tentang hal mengerti,syarat – syaratnya dan metode – metodenya
Ø  Tentang ada dan tidak ada
Ø  Tentang alam,dunia dan seisinya
Ø  Menentukan yang baik dan yang buruk
Ø  Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk hidup
Ø  Tuhan tidak dikecualikan
Filsafat itu erat kaitanya dengan pengetahuan biasa,tetapi mengatasinya karna dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertnaggung jawabkan jawaban – jawaban yang diberikan.

2) TEORI PEDAGOGI
Teori pedagogi adalah teori yang memiliki konsep belajar yang mana guru yang menjadi sumber informasi yang ada ,gurulah yang bertugas memasukan informasi kedalam pikiran siswa dan siswa bersifat pasif. Pedagogi terus berkembang hingga abad 21 yang disebut dengan pedagogi progresif,pdagogi tidak hanya berbicara mengenai seni dan ilmu mengajar malainkan juga mendorong banyak orang untuk melakukan redesain dan pemahaman ulang atas bagaimana menggunakannya untuk merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kemajuan zaman. Sebagai ilmu teori atau seni pedagogi dibagi menjadi dua,yaitu :
Ø  Pedagogi formal adalah pedagogi teoritis atau ilmiah
Ø  Pedagogi venacular adalah kata lain dari pedagogi praktis
Menurut carpenter (2001) ada tiga fungsi penelitian pedagogi yaitu ;
Ø  Menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran
Ø  Bersifat non linear
Ø  Memungkinkan guru atau pendidik memahami,menjelaskan,membela.membenarkan,dan memodifikasi pedagogi
Bagi guru – guru,kekuatan pedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma dan konsep teoritis. Contoh konkriktnya adalah membangun gedung pencakar langit tanpa teori,maka hasilnya akan runtuh. Menteri pendidikan amerika serikat telah mempertanyakan pentingnya pedagogi dan pembelajaran bagi guru. Dia mengemukakan,banyak sekolah pendidikan bisnis terus seperti biasa,dengan fokus berat pada pedagogi bagaimana menjadi seorang guru. Jembatan antara pedagogi ilmiah dan pedagogi praktis juga meningkat melalui penggunaan penelitian ke bidang – bidang seperti metakognisi dan hasil pembelajaran bertahun – tahun. Bagi guru – guru kekutan pedagogi ilmiah adalah membuat pembelajaran semakin praktis dilihat dari prisma konsep teoritis. Todak semua guru dapat menimba pengalaman baru selama menjalani proses pembelajaran,dengan beberapa alasan :
Ø  Informasi yang berlebihan
Ø  Kerangnya waktu untuk berbagi pengetahuan
Ø  Tidak menggunakan teknologi untuk berbagi penegtahuan secara efektif
Ø  Kesulitan menangkap pengetahuan yang diperoleh
Ø  Adanya pengetahuan terhadap kreatifitas
Berhubungan antara ilmu teori dan seni atau praktik pedagogi jiga dapat dibangun melalui kerangka kebijakan yang menkodifikasi pengetahuan pedagogi guru. Studi sistemik kepedagogian erat kaitanya dengan penerapan pedagogi,untuk membangundan membuat keterhubungan itu perlu menelaah kaitan antara pedagogi praktis dan pedagogi ilmiah serta antara pedagogi dan standar profesional guru. Menurut youth dan lucas (1999) menjadi sangat penting bahwa profesi guru mengmbangkan pendekatan sendiri untuk spesialisasi profesional dibidang pedagogi. Kerangka kerja yang disarankan oleh hallam dan ireson,yang memungkinkan guru mengembangkan pendekatan mereka sendiri :
Ø  Pertimbangan tujuan pendidikan dan nilai – nilai yang mendukung pengajaran
Ø  Pengetahuan tentang teori belajar
Ø  Pengetahuan tentang konsep – konsep yang berbeda dari mengajar
Ø  Pengetahuan tentang model pengajaran dan pembelajaran dan interaksi dinamis karakteristik siswa,karakteristik lingkungan belajar,tuntutan tugas,proses pengajaran dan pembelajaran,dan berbagai jenis pembelajaran
Ø  Memahami bagaimana pedagogi dapat dioperasionalkan didalam kelas
Ø  Pengetahuan dan keterampilan untuk mengevaluasi praktik,penelitian,dan teori yang berkaitan dengan pendidikan.
Kemampuan dan keterampilan pedagogi yang bersinergi dengan penguasaan standar profesional akan memunculkan penampilan guru sejati. Menurut hallam dan ireson (1999),yang perlu diprioritaskan menjadi perhatian adalah kebutuhan mendesak untuk bergerak ke arah studi sistematis dan penerapan pedagogi. Ini berarti bahwa,penelitian pedagogi harus menjadi aturan emas bagi pengambil keputusan.
3) TEORI ANDRAGOGI
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani,yakni andra berarti orang dewasa dan agogos berarti memimpin. Definisi andragogi kemudian dirumuskan sebagai suatu seni dan ilmu untuk menbantu orang dewasa belajar. Kata andragogi pertama kali digunakan oleh alexander kapp pada tahun 1833 untuk menjelaskan dan merumuskan konsep – konsep dasar teori pendidikan plato. Meskilpun demikian,kapp tetap membedakan antara pengertian “ social pedagogy” yang menyiratkan arti pendidikan orang dewasa,dengan andragogi. Dalam rumusan kapp,” Social – Pedagogy “lebih merupakan proses pendidikan pemulihan ( remedial ) bagi orang dewasa yang cacat. Adapun andragogi,justru lebih merupakan proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa,cacat atau tidak cacat secara berkelanjutan. Adapun langkah – langkah kegiatan dan pengorganisasian program pendidikan yang menggunakan asas – asas pendekatan andragogi,selalu melibatkan tujuh proses sebagai berikut :
Ø  Menciptakan iklim untuk belajar
Ø  Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersamaan dan saling membantu
Ø  Menilai atau mengidentifikasi minat,kebutuhan dan nilai – nilai
Ø  Merumuskan tujuan belajar
Ø  Merancang kegiatan belajar
Ø  Melaksanakan kegiatan belajar
Ø  Mengevaluasi hasil belajar ( menilai kembali pemenuhan minat,kebutuhan,dan pencapaian nilai – nilai )
Andragogi dapat disimpulkan sebagai :
Ø  Cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman
Ø  Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik – konflik sosial,melalui kegiatan – kegiatan antara pribadi dalam kelompok belajar
Ø  Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri,dimana kita secara terus menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah
Prinsip – prinsip belajar orang dewasa,sebagai berikut :
Ø  Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia secara penuh ambil bagian dalam kegiatan – kegiatan
Ø  Orang dewasa belajar dengan sebaik mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis
Ø  Orang dewasa belajar dengan baik apabila menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada kaitanya dengan kehidupannya sehari – hari
Ø  Dorongan semangat dan pengulangan terus- menerus akan membantu seseorang belajar dengan baik
Ø  Orang dewasa belajar sebaik mungkin apabila ia mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuannya,kemampuannya,dan keterampilannya dalam waktu yang cukup
Ø  Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman – pengalaman lalu dan daya pikir dari warga balajar
Ø  Saling penegertian yang baik dan sesuai dengan ciri – ciri utama dari orang dewasa membantu pencapaian tujuan dalam belajar.
Karakteristik belajar dewasa,yaitu :
Ø  Orang dewasa mempunyai pengalaman – pengalaman yang berbeda – beda
Ø  Orang dewasa yang miskin mempunyai tedensi,merasa bahwa dia tidak dapat menentukan kehidupanya sendiri
Ø  Orang dewasa lebih suka menerima saran – saran dari pada digurui
Ø  Orang dewasa lebih memberi perhatian pada hal – hal yang menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannya
Ø  Orang dwasa lebih suka dihargai dari pada diberi hukuman atau disalahkan
Ø  Orang dewasa yang prnah putus sekolah,mempunyai kecendrungan untuk menilai lebih randah kemampuan belajarnya
Ø  Apa yang biasa dilakukan orang dewasa,menunjukan tahap pemahamannya
Ø  Orang dewasa secara sengaja mengulang hal yang sama
Ø  Orang dewasa suka diperlakukan dengan kesungguhan itijad yang baik,adil dan masuk akal
Ø  Orang dewasa sudah belajar sejak kecil tentang cara mengatur hidupnya
Ø  Orang dewasa menyenangi hal – hal yang praktis
Ø  Orang dewasa membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat lebih akrab dan menjalin hubungan dekat dengan teman baru
Karakretistik pengajar orang dewasa
Seorang pengajar orang dewasa haruslah memenuhi persyaratan berikut :
Ø  Menjadi anggota dari kelompok yang diajar
Ø  Mampu menciptakan iklim untuk belajar mengajar
Ø  Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi,rasa pengabdian,dan idealisme untuk kerjanya
Ø  Mempelajari kemampuan orang lain
Ø  Menyadari kelemahannya,tingkat keterbukaanya,kekuatannya,dan tahu bahwa dia antara kekuatan yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu
Ø  Dapat melihat permasalahan dan menentukan pemecahanya
Ø  Peka dan mengerti perasaan orang lain,lewat pengamatan
Ø  Mengetahui bagaimana meyakinkan dan memperlakukan orang lain
Ø  Selalu optimis dan mempunyai itikad baik terhadap orang
Ø  Menyadari bahwa “peranya bukan mengajar,tetapi menciptakan iklim untuk belajar “
Ø  Menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai segi negatif dan positif.

1)    TEORI PENGAJARAN
Tugas utama seorang pengajar atau guru adalah untuk memudahkan pembekajaran para pelajar. Untuk memenuhi tugas ini pengajar atau guru bukan saja harus dapat menyediakan suasana pembelajaran yang menarik dan harmonis,tetapi juga menciptakan pengajaran yang berkesan. Ini bermakna guru perlu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat pelajar di samping senantiasa memikirkan kebajikan dan keperluan pelajar. Dalam sesi pembelajaran,guru kerap berhadapan dengan pelajar  yang berbeda dari segi kemampuan mereka,hal ini memerlukan kepandaian guru dalam menentukan strategi pengajaran dan pembelajaran. Ini bermakna,guru boleh menentukan pendekatan,memilih kaedah dan menetapkan teknik – teknik tertentu yang sesuai dengan perkmbangan dan kebolehan pelajar. Strategi yang dipilih itu,selain berpotensi merangsangkan pelajar – pelajar secara aktif,ia juga harus mampu membantu mnganalisis konsep atau idea dan berupaya menarik hati pelajar serta dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.

Perlunya guru menarik perhatian pelajar dalam suatu pengajaran,aktifiti – aktifiti yang dipilih hendaknya yang menarik dan mempunyai potensi yang tinggi untuk membolehkan isi pembelajaran dan konsep – konsep yang diterjemahkan secara jelas. Aktifiti harus boleh mempengaruhi intelek,emosi dan minat pelajar secara berkesan.

Dalam merancang persediaan mengajar,aktifiti – aktifiti yang dipilih perlu mempunyai urutan yang baik. Ia perlu diseleraskan dengan isi kemahiran dan objektif pengajaran. Biasanya aktifiti yang dipilih itu adalah gerak kerja yang mampu memberi sepenuh pengaruh terhadap perhatian,berupaya meningkatkan kesanterhadap intelek,ingatan,emosi,minat dan kecendrungan serta mampu membantu guru untuk menjelaskan pengajarannyan.

Masalah perbedaan kesediaan belajar boleh dikaitkan dari tiga sudut pandang,yaitu :
Ø  Kematangan fisikal perkembangan pada fisikal manusia pada umumnya menunjukan kecekalan yang tinggi.
Ø  Kematangan intelek ( mental ) kebolehan mental di artikan sbagai kebolehan persepsi,kebolehan untuk mengingati kembali apa yang telah dialami
Ø  Kematangan emosi,menggambarkan suatu keadaan yang dikaitkan oleh dorongan – dorongan melalui satu cara tertentu.
2. KURIKULUM
    Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan pelajran yang akan diberikan kepada peserta pelajran dalam suatu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelengaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuiakan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Komponen kurikulum,salah fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memilliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen mrupakan satu sistem dari berbagai komponenn yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya,sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berpendapat dalam menetapkan komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum 4 komponen kurikulum. Subandiyah mengemukakan 5 komponen kurikulum,yaitu :
1) komponen tujuan,
2) komponen isi/materi,
3) komponen media,
 4) komponen strategi,dan
 5) komponen proses belajar mengajar.
Sementara soemanto mengemukakan 4 komponen kurikulum,yaitu :
1) objektive/tujuan,
2) knowladges/isi,
3) interaksi belajar mengajar disekolah,
4) penilaian. Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda,namun pada intinya sama,yakni :
1) tujuan,
2) isi dan struktur kurikulum,
3) strategi pelaksanaa PBM,
4) evaluasi
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
 A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karna setiap bangsa dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi,baik segi agama,idiologi,kebudayaan,maupun kebutuhan negara itu sendiri.
B. Fungsi kurikulum bagi sekolah,1) sebagai alat mencapai tujuan pndidikan yang diinginkan,2) sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari – hari di sekolah
C. Fungsi kurikulum yang ada diatasnya,1) fungsi kesinambungan sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulum yang diselenggarakannya,2) fungsi persiapan tenaga bilamana sekolah tertentu diberi wewenang untuk mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan.
D. Fungsi kurikulum bagi guru,guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dngan kurikulum yang berlaku,tetapi juga sebagai pengembang kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum tersebut.
E. Fungsi kurikulum bagi kpala sekolah,bagi kepala sekolah kurikulum kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan disekolah yang dipimpinnya,
F. Fungsi kurikulum bagi pengawas,bagi para pengawas fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman,patokan,atau ukuran.
G. Fungsi kurikulum bagi masyarakat,masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan,sikap,dan nilai serta keterampilan yang dibutuhkanya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
H. Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan instansi atau perisahaan,bagi perusahaan tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.
3. EVALUASI PENDIDIKAN
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluator,dalam bahasa arab al-taqdir dalam bahasa indonesia berati penilaian. Menurut lessinger evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kmajuan /prestasi nyata yang dicapai.
Evaluasi pendidikan adalah penilaian terhadap kinerja pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki hal – hal yang memang perlu diperbaiki pada kinerja pendidikan. Implementasi evaluasi pendidikan yaitu :
Ø  Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh informasi tntang hasil – hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
Ø  Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan,dengan tujuan yang hendak dicapai.
Ø  Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha perbaikan,penyesuaian,dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna berhasil,sehingga tujuan yang dicita – citakan akan dapat dicapai dengan hasil yang sebaik – baiknya.
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki tiga hal penting,yaitu : input,transformasi,dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segalaunsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu; guru,media,dan bahan belajar,metode pengajaran,sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Fungsi evaluasi ,evaluasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi,yaitu :
Ø  Fungsi selektif
Ø  Fungsi diagnostic
Ø  Fungsi penempatan
Ø  Fungsi keberhasilan
Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah :
Ø  Perbaikan sistem
Ø  Pertanggung jawaban terhadap pemerintah dan masyarakat
Ø  Penentuan tindak lanjut pengembangan
Prinsip prinsip evaluasi :
Ø  Keterpaduan
Ø  Evaluasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan intrusional pengajaran,materi pembelajaran,dan metode pengajaran
Ø  Keterlibatan peserta didik
Ø  Primsip ini merupakan hal yang mutlak,karna keterlibatan peserta didik dalam valuasi bukan alternatif,tapi kebutuhan mutlak
Ø  Kohensi
Ø  Evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur
Ø  Pedagogis
Ø  Perlu adanya tool penilaian dari pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku sehingga pada hasilnya evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa
Ø  Akuntabel
Ø  Hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan pertanggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan seperti orang tua siswa,sekolah dan lainnya

Matkul : Ilmu Pendidikan
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar