23
mei 2015
KIMIA
Kimia adalah "ilmu pusat" karena
menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi. Hubungan ini timbul melalui berbagai subdisiplin
yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat
melibatkan dua zat atau antara materi dan energi. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat
menjadi satu atau lebih zat lain. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan
suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia
lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya
adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial
(seperti radiasi elektromagnetdalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu
reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau
komponen-komponen subatom yang membentuk atom, proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk
materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan
dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika
berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau
komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, yaitu padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat
ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat
padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya.
Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur,
dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai
partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak
bebas. Pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi
partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan
volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang
tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan
gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air yang dipanaskan akan berubah fasemenjadi uap air. Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya
terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas
pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan
interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air
memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah
satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan
dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada
permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi
bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi.
Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai
semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya
mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi
untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul
untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam
satu atau lebih subdisiplin. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan
penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti
mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru,
tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di
seluruh dunia.
Sejarah ilmu
kimia
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga
fenomena pembakaran. Api merupakan
kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya
merupakan perhatian utama umat manusia. Api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam
berharga, banyak orang yang tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat
lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia
dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung
campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia
modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus)
mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan
pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap
menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia
dan alkimia adalahRobert Boyle (1627–1691).
Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783.Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang
mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel
periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901
memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir.
Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan
kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat
memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang
penting. Pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki
penjualan mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan
pengeluaran riset dan
pengembangan 2,1% dari total penjualan.
Cabang
ilmu kimia
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa
bidang utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang
lebih khusus dalam kimia.
Lima Cabang Utama:
·
Kimia
analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman
tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan
metode eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam
semua subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
·
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik
berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia
medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan
dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
·
Kimia
anorganik mengkaji sifat-sifat
dan reaksi senyawa anorganik.
Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak
terdapat tumpang tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
·
Kimia
organik mengkaji struktur, sifat,
komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik
didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
·
Kimia
fisik mengkaji dasar fisik sistem
dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut.
Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi.
Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik
melibatkan penggunaan kalkulus untuk
menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Cabang - cabang Ilmu Kimia yang
merupakan tumpang-tindih satu atau lebih lima cabang utama:
·
Kimia
Material menyangkut bagaimana
menyiapkan, mengkarakterisasi, dan memahami cara kerja suatu bahan dengan
kegunaan praktis.
·
Kimia
teori adalah studi kimia melalui
penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika atau fisika).
Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam
kimia disebut kimia kuantum.
Sejak akhir Perang Dunia II,
perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni
pengembangan dan penerapan program
komputer untuk menyelesaikan
permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori
dan eksperimen) dengan fisika
benda kondensi dan fisika molekular.
·
Kimia
nuklir mengkaji bagaimana
partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari
kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk
bidang ini.
·
Kimia
Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara alami oleh
alam, khususnya makhluk hidup.
Matkul : ilmu pendidikan
Dosen : dirtgantara wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar