Senin, 18 Mei 2015

kalimat bahasa indonesia


                                                                                                                             17 mei 2015



       Kata adalah satuan kebahasaan terkecil yang memiliki makna leksikal atau makna kata berdasarkan kamus atau yang berdefinisi, denotasi, dan lugas. Jadi kata adalah satuah bahasa yang terkecil yang memiliki makna sebenarnya dan apa adanya.
Contoh kata :  1) Pensil memiliki makna leksikal adalah alat untuk menulis.
2) Buku memiliki makna lembar kertas yang berjilid yang berisi tulisan atau  kosong.

Makna kata adalah arti atau maksud yang terangkum dari suatu kata. Makna sebuah kata tidak semua bermakna leksikal atau sebenarnya tetapi harus dilihat dulu konteks yang dibicarakan.
Contoh :  1) jarum jam itu menunjukkan pukul 12.00 wib
  2) ibu membeli jarum pentul dipasar
  3) adikku terkena jarum jahit hingga terluka

Kosakata Bahasa indonesia bersumber dari beberapa bahasa, yaitu :
         1.         Bahasa Melayu ( bahasa yang akan digunakan pada Bahasa Indonesia )
         2.         Bahasa Daerah ( ada bahasa Sunda, Jawa, Betawi, Minangkabau dan Madura )
         3.         Bahasa Sansekerta, Arab, Parsi, Tamil, Cina ( yang disebabkan dari perdagangan dan penyebaran agama Islam ).
         4.         Bahasa Portugis dan Belanda ( yang disebabkan atas penjajahan dan perdagangan ).
         5.         Bahasa Inggris ( yang disebabkan oleh perkembagan IPTEK )
            
         Kata Bahasa Indonesia adalah kata yang sudah masuk kedalam kamus bahasa Indonesia, yang berasal dari bahasa melayu dan dijadikan sebagai bahasa persatuan resmi republik indonesia.
Contoh Kata asing yang belum diterima dalam kamus bahas Indonesia adalah tower, illegal lodging, markup, hairdrayer, dan bailout.
Contoh kata asing yang sudah diterima dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sepeda, mobil, pensil, dan televisi.
            Ada beberapa proses dalam pembentukan kata Bahasa Indonesia:
·    Proses afeksi, afeksi adalah penambahan imbuhan pada awalan, sisipan, dan akhiran dalam suatu kalimat. Contoh :
Awalan : Ber, Per, Men, Ke, Di, Ter, Se
 Contoh kata : bermain, permainan, kesana, ditempat, terbuka, sesuatu

 Sisipan ( tengah ) : em, el, er, in
Contoh kata : getar = gemetar, gigi = geligi, suling = seruling, kerja = kinerja
 Akhiran : - kan, -an, -nya
Contoh kata : masuk = masukan, makan = makanan, diri = dirinya
·         Proses reduplikasi, reduplikasi adalah pengulangan kata. Dalam reduplikasi juga ada beberapa bagian.
Pertama, reduplikasi murni. Contohnya : buku – buku, baju – baju, piring – piring.
Kedua, reduplikasi suku awal. Contoh : tetangga, sesama, beberapa.
Ketiga, reduplikasi bentuk dasar disebelah kanan. Contoh : beli – membelikan
Keempat, reduplikasi bentuk dasar disebelah kiri. Contoh : berjalan – jalan.

·         Komposisi adalah penggabungan atau pemaduan antara dua kata yang menghasilkan sebuah frase atau kata majemuk atau menimbulkan pengertian baru. Contoh kata majemuk adalah sapu tangan, mata sapi, dan kamar kerja. Contoh kata frasa rumah itu besar.

·         Abreviasi adalah pemenggalan kata. Hasil pemenggalan tersebut dapat menghasilkan akronim dan singkatan. Contoh akronim : sosbud ( sosial budaya ), tapol ( tahanan politik ). Contoh singkatan :  APBN ( anggaran pendapatan dan belanja negara ), BBM ( bahan bakar minyak ).

Frase adalah kelompok kata yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi suatu kalimat. Macam – macam frase :

1)  Frase Endosentrik atau kelompok kata bertingkat yang terdiri dari inti dan tambahan.  Contoh : buku baru ( buku = inti, baru = tambahan ).
2)  Frase Ekosentrik atau kelompok kata setara yang terdiri dari inti saja dan dua – duanya tidak penting. Contoh : kaya miskin

    Kalimat adalah kata tersusun yang dapat berdiri sendiri dan menghasilkan sebuah makna yang lengkap dan diucapkan dengan naik turun dan keras lembut serta diakhiri dengan sebuah intonasi. Dalam bahasa lisan intonasi akhir ditandai dengan berakhir dan dalam tulisan intonasi ditandai dengan tanda baca ( . ? ! ). Contoh : ibu membeli sayu mayur. Kenapa andi tidak masuk hari ini? Cepat ambilkan gelas itu!. Unsur – unsur yang terdapat dalam suatu kalimat :
·         Subjek adalah orang yang melakukan atau disebut juga pokok kalimat. Contoh : vita sedang menulis cerpen.

·         Predikat adalah unsur inti pada suatu kalimat yang menerangkan suatu subjek dan biasanya berupa kata kerja atau kata sifat. Contoh : anak kecil itu sedang menyapu halaman.

·         Objek adalah bagian kalimat yang menjadi sasaran subjek dan biasanya terletak dibagian belakang predikat. Contoh : ibu membelikan adik baju.

·         Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan suatu tempat, alat, waktu, atau tujuan. Contoh keterangan tempat : oleh – oleh itu dari bandung. Contoh keterangan alat : adik mengetik menggunakan laptop. Contoh keterangan waktu : sinta terjatuh dari motor pagi tadi. Contoh keterangan tujuan : sofi harus belajar agar naik kelas.

Jenis – jenis kalimat :
·         Kalimat aktif adalah kalimat yang bermakna subjek melakukan predikat. Predikat aktif biasanya ditandai dengan awalan Men dan Ber. Contoh :
1. Rangga menduduki bangku yang biasa Adit duduki dikelas.
2. rangga berjalan menelusuri lorong sekolah.

·         Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya setelah predikat. Biasanya predikat yang dimiliki kalimat pasif ditandai dengan awalan di dan ter. Contoh :
1. Ayam itu telah digoreng oleh ibu.
2. Andi terjatuh dari sepeda kemarin.

·         Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memerlukan objek sehingga kalimat tersebut dapat dipasifkan. Contoh :
1. kalimat belum dipasifkan :  Kakak mengajari adik matematika
2. kalimat setelah dipasifkan : Adik diajari kakak matematika

·         Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memerlukan objek sehingga tidak dapat dipasifkan. Contoh :
Anita suka tertidur saat menonton tv

·         Kalimat semi transitif adalah kalimat yang tidak dapat dirubah kedalam bentuk pasif, hal itu dikarenakan adanya unsur pelengkap bukannya objek. Dalam semi transitif kalimat tidak selalu membutuhkan suatu objek karena sudah adanya unsur pelengkap dalam suatu kalimat. Contoh :
Tata tertib disekolah selalu dipatuhi oleh murid – murid.
Tata tertib disekolah dipatuhi oleh murid – murid.

·         Kalimat tidak berklausa adalah kalimat yang tidak terdiri dari klausa atau tidak memiliki stuktur subjek predikat. Contoh :
Pergi !, sudah !, jangan !, tidak !

·         Kalimat berklausa adalah kalimat yang terdiri atas stuktur subjek dan predikat dan dapat juga disertai oleh objek, pelengkap dan keterangan. Contoh :
Ibu membeli sayuran dipasar pagi tadi.

·         Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu pola kalimat yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat. Contoh :
Doni bermain bola

·         Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih dan biasanya terdiri dari induk dan anak kalimat. Atau disebut juga kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek dan predikat. Kalimat majemuk dikenal juga sebagai penggabungan dua kalimat tunggal menjadi satu kalimat. Contoh :
1. Rani makan roti
2. Sinta makan nasi
Kedua kalimat diatas adalah kalimat tunggal dan dapat dijadikan kalimat majemuk seperti : Rani makan roti sedangkan Sinta makan nasi.

     Kalimat informasi adalah kalimat yang didalamnya terdapat pemberitahuan kabar atau berita. Kalimat informasi ini terdiri dari beberapa macam :
·         Kalimat berita adalah kalimat yang isinya berupa kejadian atau suatu peristiwa yang dapat diketahui oleh orang lain. Contoh :
Rudi mendapat juara satu dalam olimpiade matematika.

·         Kalimat tanya adalah kalimat yang membutuhkan suatu jawaban atau penjelasan dari pihak lain atau pihak yang ditanya. Contoh :
Mengapa nilai ulangan kamu jelek rina ?

·         Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi tentang permintaan seseorang yang harus dilakukan oleh orang lain. Contoh :
Tutuplah pintu itu !

·         Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan yang sedang dirasakan seseorang dan biasanya dalam keadaan mendadak atau tiba – tiba. Contoh : “ indah sekali pemandangan itu “





Matkul  : Bahasa Indonesia
Dosen   : Dirgantara Wicaksono M.Pd


Tidak ada komentar:

Posting Komentar